Korban Penganiayaan Pengasuh Ponpes Nurul Quran Kraksaan Tunggu Kepastian Hukum

Info Kraksaan :: Korban Penganiayaan Pengasuh Ponpes Nurul Quran Kraksaan Tunggu Kepastian Hukum
Kasus penganiayaan yang menimpa salah satu santri Pondok Pesantren Nurul Quran yang berada di Desa Patokan Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo hingga saat belum menemukan titik terang terkait proses hukumnya. Seperti diketahui, persoalan penganiayaan yang dialami Riski Afandi, santri asal Desa Jorongan Kecamatan Leces ini  terjadi 19 Januari 2014 silam.

Santri berusia 16 tahun ini disinyalir mendapat perlakuan penganiayaan oleh Diaur Rohman yang menjadi pengasuh (ustadz) di ponpes tersebut. Diceritakan oleh korban bahwa saat itu dirinya beserta sejumlah santri lainnya baru saja menjalankan ibadah sholat isya’. Namun entah bagaimana, tiba-tiba sang ustad Rohman langsung saja menghajar dirinya dengan menggunakan media rotan. Beberapa pukulan dilayangkan pada bagian punggung dan dada Riski. “yang jelas saat itu suasana pondok jadi tegang.”ujar Riski saat berbincang dengan wartawan Berita Patroli.
Atas kejadian tersebut, akhirnya bocah ini nekad pulang kerumahnya meski tanpa pamit ke pihak pondok. Dimungkinkan, hengkangnya anak ini dari ponpes lebih dikarenakan trauma pasca kejadian tersebut. Yang jelas pihak keluarga begitu melihat anaknya pulang dalam kondisi yang memprihatinkan membuat panik seisi rumah. Yang jelas sehari pasca penganiayaan yang menimpa anaknya, Sa’ir orang tua dari Riski melaporkannya ke Polres Probolinggo. Anehnya bukti laporan bernomor TBL/17/I/2015/JATIM/RES PROB tertanggal 20 januari 2015 dan ditandatangani Ipda Muh. Suwarno, hingga saat ini belum terlihat  tindak lanjutnya dari Polres Probolinggo.
“Belum ada tindaklanjut dari penyidik atas pelaporan tersebut.”ujar Sa’ir ketika ditemui Berita Patroli dikediamannya. Sementara Kanit UPPA Iptu Listo yang dikonfirmasi terkait persoalan tersebut mengatakan, bukan tidak meneruskan pelaporan tersebut, namun menurut Listo penyelidikan atas kasus ini terkendala pada keterangan saksi yang hingga saat tidak bisa diperoleh.
Perlu diketahui, memang saat kejadian ada beberapa santri yang juga mengalami perlakuan yang sama dengan Riski. Bahkan disinyalir ada santri lainnya yang juga mengalami luka lebam. Ironisnya para santri yang juga menjadi korban dari ustadz tersebut, enggan saat diminta keterangan terkait kejadian itu.
Dilain pihak, orang tua korban (Riski) yang merasa terdzolimi oleh ulah oknum pengasuh Ponpes Nurul Quran tersebut, mengharap agar penyidik segera menindaklanjuti pelaporannya. “Kita Cuma berharap agar persoalan tersebut segera ditindak lanjuti, agar tidak ada lagi korban-korban lainnya akibat arogansi oknum ustadz itu.”Ujar Sa’ir. (Tim)
http://beritapatroli.com/korban-penganiayaan-pengasuh-ponpes-nurul-quran-kraksaan-tunggu-kepastian-hukum.html

Blog Info Kraksaan:
Informasi Terbaru, Berita Terbaru di Kraksaan, Probolinggo, Surabaya, Indonesia, Dunia, Pengetahuan, Politik, Opini, Kisah Nyata, Agama dan lain lain

0 komentar:

Posting Komentar